19 Tahun Hidup Udah Ngapain Aja ?

       
          Assalamualaikum temen - temen. Sudah lama sepertinya aku nggak nge-blog lagi, ya karena beberapa hal serta kesibukan yang ada di kampus sih. di postinganku kali ini aku mau bercerita, yup cerita mengenai apa yang ada dalam uneg - unegku selama ini. Wah keren ya, uneg - uneg di posting di blog? ya pastinya tiap orang memiliki cara berbeda - beda dalam menyalurkan opininya, karena pengen aja aku nulis di blog ya no probelem. So, seperti yang ada pada judul postingan kali ini, 19 tahun hidup udah ngapain aja?

Menyesali Masa Lalu, Bukan Berarti Tidak Mengoreksinya

          Pernah nggak sih kalian mengingat - ingat kembali masa lalu kalian, entah itu dalam hal asmara, pendidikan, sosial ataupun yang lain. Masa lalu kadang membuat kita bahagia atau begitupun sebaliknya. Dalam hal ini, kalo memang waktu bisa diputar, mungkin tiap - tiap orang ingin kembali ke masa lalunya untuk memperbaiki suatu hal atau untuk menginginkan masa lalu itu terjadi padanya lagi. Dalam konteks memperbaiki masa lalu mungkin ada yang bilang kalo ini itu 'kecewa'. Tapi yang aku maksudkan bukan kecewa, namun lebih ke evaluasi, apa saja yang sudah dilakukan selama hidup ini sampai sejauh ini, dan berakibat seperti ini. Seperti contoh seorang pengusaha kerajinan yang sukses kaya raya, yang hidupnya kita tidak tau dia seperti apa. Namun pengusaha suskses tersebut merasa bahwa kerja kerasnya yang berawal dari jualan mainan handmade yang selama ini ia lakukan telah berhasil sampai sejauh ini.

          Lalu apakah pengusaha tersebut pernah mengoreksi masa lalunya, tentu saja pernah, apabila ia tidak mengoreksi apa yang ia perbuat yang menjadikannya gagal, maka ia mungkin tak bisa sukses seperti yang sekarang kita lihat. Begitupun dengan hidup kita, apa kita merasa kalau masa lalu kita buruk? lalu bagaimana cara kita untuk mengubah sesuai tersebut yang dapat menghambat kita dalam hal apapun? itu semua ada dalam diri kita masing - masing. Pada intinya kalau memang kita sudah jatuh dalam jurang, apakah kita tetap disitu saja? apakah kita tidak berusaha untuk kembali ke permukaan hingga sampai menggapai ke puncak bukit?

Tak Ada Salahnya Mencatat Apa Saja yang Sudah dilakukan pada Hari itu


          Apabila kamu memang benar - benar tidak memiliki plan untuk melakukan sesuatu di hari berikutnya, kamu bisa membuat sebuah note tentang apa saja yang sudah kamu lakukan di hari itu. Entah itu sesuatu yang berguna ataupun tidak berguna. Kenapa harus seperti itu? simpel aja, hal sekecil itu untuk dilakukan biar kamu tau apa yang selama ini kamu lakukan aja ketika di suatu saat nanti. Kalo orang bilang sih waktu yang sekian banyaknya itu, berapa kali kamu melakukan untuk aktivitas produktif demi menambah kualitas skill kamu.
          Bagi orang yang awan dan masih belum mengenali dirinya , hal ini terasa sulit dilakukan. Namun sesorang itu akan berubah pikiran ketika merasa bahwa yang ada di dalam dirinya selama ini bilang "Ngapain aja?". Bukankah hal itu wajar untuk dilakukan bahwa menjadikan sebuah hal kecil yang akan berpengaruh untuk hal yang mungkin menjadi lebih besar.

Emang Bener Kata Pepatah 'Waktu Lebih Berharga daripada Uang'


          Mungkin diantara kita pernah mendengar kata - kata tersebut kan? Pada waktu yah bisa dibilang belum menginjak umur - umur remaja lah, kalimat tersebut serasa tiada artinya dan hanya dijadikan lisan tak bermakna saja. Namun ketika kita sudha merasa bahwa hidup itu berat, kita sudah tau arti sebenarnya dari kalimat tersebut serta dampaknya bagi kita di kehidupan. Benarkah seperti itu? iya 'Waktu' itu jalannya cepet kalo nggak dimanfaatkan yah habislah waktu kita dimakan usia. Muncul lagi deh angan - angan seandainya ada alat penghenti waktu buat santai aja sejenak untuk istirahat, dan sisanya ketika waktu berjalan baru digunakan buat yang produktif.
          Nggak semua orang memiliki waktu produktif temen - temen. Kita bisa lihat mereka yang dilannda ekonomi yang buruk atau mereka yang keadaan sosialnya masih dibilang cukup rendah juga atau bahkan kondisi lingkungan yang kurang mumpuni. Beneran beberapa kondisi tersebut bisa berpengaruh ke waktu produktif kita? Seperti contoh orang yang kondisi lingkungannya kurang mendukung, yaitu mungkin rumahnya yang selalu kena musibah tanah longsor atau apalah. Jadi buat kamu yang sudah memiliki apa yang orang lain mungkin tidak kamu miliki, kamu harus bisa bersyukur dan harus memanfaatkan sebaik - baiknya.

Sebenarnya Definisi Sukses itu Apa sih?


          Ehh kok tiba - tiba ngomongin kesuksesan, emang ada kaitannya kah dari judul postingan ini? Ada kok, simpelnya apa yang sudah kita lalui hingga umur 19 tahun pasti akan berefek kedepannya, lalu akan menjadikan sukses tidaknya diri ini. Tapi sebelum itu, emang parameter sukses itu apasih?        
          Ketika banyak orang tua yang mengharapkan anaknya bisa sukses, tapi anak itu sendiri belum paham apa maksudnya sukses itu? apakah memiliki rumah yang megah dengan puluhan mobil serta ratusan hektar tanah sudah di anggap sukses? Lalu ketika semua itu didapatkan namun hidupnya biasa - biasa saja layaknya orang pada umumnya. Mungkin kita salah berfikir bahwa sukses itu harus kaya, benarkah? atau sukses itu sudah mendapatkan gelar atau jabatan yang sudha kita impi - impikan sejak dulu. Yah mungkin tiap orang memiliki pandangan masing - masing terhadap hal tersebut. Namun yang perlu diketahui adalah tidaklah seorang menjadi sukses ketika orang lain mendapat efek negatif dari orang yang akan sukses tersebut. Itulah mengapa aku kaitkan dengan topik seperti yang ada di judul pada postingan, kalo sebelum - sebelum apa yang kita lakukan itu pasti akan berdampak pada kedepannya, entah itu berguna maupun tidak berguna.

          Oke mungkin itu saja seri kertasku pada postingan kali ini. Fyi, ini hanyalah sebuah ya bisa dibilang kumpulan berbagai opini yang selama ini tersendat di kepalaku. Bisa dibilang tulisan yang aku tulis untuk diriku sendiri hehe. Bismillah, semoga diselanjutnya aku bakal lanjut nulis lagi di blog ini. Jadi sampai ketemu lagi. Terimakasih
          




IPMB & OMB PENS 2018 Sebuah Pengalaman yang Petjah

     Hai gaes, masa - masa pencari PTN udah berakhir nih, dan sekarang udah memasuki yang namanya masa - masa ospek. Nah, pada kesempatan kali ini aku akan bercerita mengenai pengalaman mengikuti ospek di PENS 2018. 

     Apa sih IPMB itu? IPMB merupakan kependekan dari informasi pengenalan mahasiswa baru. Sebenarnya hanya namanya saja yang diubah pada tiap - tiap institusi perguruan tinggi lain juga berbeda. Nah, pada IPMB ini, mahasiswa baru diharapkan dapat memahami segala peraturan, kehidupan kampus serta keseharian mahasiswa di kampus PENS. Dalam IPMB mahasiswa dibekali sebuah materi dalam bentuk seminar yang nantinya akan menjadi sebuah pengetahuan bagi mahasiswa baru.

     Lantas bagaimana dengan OMB itu? OMB merupakan kependekan dari Orientasi mahasiswa baru. Nah, ini baru yang dinamakan orientasi atau ospeknya. Seperti yang pada umumnya di perguruan tinggi lainnya. Yang namanya ospek ya gitu gitu aja, hampir mirip sih.

    Penjelasan sudah selesai dan kini saatnya aku bercerita mengenai IPMB & OMB di PENS. Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari. Awalnya di hari pertama kami membawa id card yang memang sudah di wajibkan untuk di bawa serta mengenakan pakaian pelatihan yaitu putih hitam. Yang aku jadi ngerasa waw itu, alur serta panitianya itu formal banget. Jadi disana nggak asal ngomong tanpa aturan. Panitia yang bertugas pun sangat terlatih dalam penugasannya. Bagi kami maba, kami awalnya juga tidak tau kita harus bagaimana, namun setelah beberapa hari pun kami sudah terbiasa. Kakak panitia disana mengajarkan kami untuk beretika sopan, menyapa seluruh warga PENS, serta agar menjaga kekompakan. Hari pertama usai, dan saat itu juga kami mendapatkan banyak evaluasi dan tugas yang sangat mendadak banget. Bisa dibayangkan saat itu berakhir sekitar isya' dan penugasan harus dikumpulkan besok.

     Tak peduli dengan apa yang terjadi, entah itu belum mandi atau belum makan, kami bergegas untuk menyelesaikan tugas secara berkelompok. Cukup lama kami mengerjakan, jam menunjukkan pukul 11 malam dan tugas pun selesai. Jadi bisa dibayangkan dalam 5 hari, kita hanya tidur 3 jam perhari. Hahahahaa.... emang seru sih. Bisa menjadi pengalaman yang berharga juga.

     Sampai tiba saatnya hari keempat, hari itu terdapat sebuah kejanggalan, yang mana seluruh kating (kakak tingkat) panitia memasang raut wajah yang cuek. Setelah sholat dhuhur, kami pergugus dikondisikan untuk memasuki ruangan kelas. Nahhh, kejadian itu sempat membuat bingung kami semua. Dari mulai ditanyai jumlah orang yang ada di dalam, hingga bimbingan mental dari ucapan kakak kakak tingkat.

     Selanjutnya, setelah sholat ashar kami semua dibariskan menuju lapangan yang dimana itu adalah orientasi yang sesungguhnya. Ejekan demi ejekan keluar dari mulut kakak tingkat. Namun dibalik itu semua, ternyata kami disuruh untuk membuktikan kesolidaritasan kita. Kami membuat sebuah koreo yang membentuk logo almamater tercinta. Setelah itu, kami disambut dengan sangat meriah oleh kakak - kakak tingkat yang ada disana. Bagiku itu adalah pengalaman yang baru pertama kali aku dapatkan. Aku sangat respect banget dengan tradisi seperti ini. Dimana kita tidak hanya memperdulikan teman seangkatan kita, namun juga kakak tingkat serta adik kelas. adanya timbal balik antar kedua tersebut yang membuat mungkin membuat ikatan yang menjadi ciri khas anak teknik (kata orang - orang sih).

     Mungkin sebagian orang merasa kegiatan (yang aku ceritakan diatas) tersebut adalah perpeloncoan, namun tidak gengs. Yang aku ceritakan saat orientasi tersebut tidak ada kontak fisik sama sekali, yang artinya tidak terdapat kekerasan. Kalo untuk lebih lanjutnya mengenai kenapa seperti itu dan seluk beluknya, mungkin lain kali aku bakal share di postingan berikutnya.

     Sebenarnya cerita pada postingan kali ini hanyalah sebuah penyaluran yang ada dalam pikiranku. Jadi mohon maaf bila memang segala penulisan sangat tidak rapi dan memiliki alur yang berantakan. Sekian artikel saya kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih dan sampai jumpa.