Assalamualaikum teman - teman, sesuai dengan judul disini aku akan menceritakan topik mengenai pengalamanku dalam memperjuangkan masa depan setelah lulus SMA. Intinya inilah pengalamanku mengikuti UMPN dan akhirnya diterima di PENS. Ehh... bentar - bentar harus mulai darimana dulu nih enaknya? kayaknya dari latar belakang dulu nih yah biar bisa paham. PERHATIAN!!! CERITA INI CUKUP PANJANG, HARAP MEMBACA CERITA BERIKUT DAN MENGHAYATINYA YA, HEHE.....
Ketika aku baru naik kelas 12, aku sudah mengincar yang namanya ITS. Wihh... siapa yang nggak tau perguruan tinggi favorit itu, pasti tau lah. Nah yang namanya favorit berarti kan peminatnanya juga banyak dan untuk diterimanya itu harus bisa mengalahkan peserta lain dengan usaha yang nggak sedikit pula.
Setelah tau memang menuntut ilmu di ITS itu susahnya bukan main, aku beli tuh buku SBMPTN yang tebel yang harganya saat itu skitar 100rb rupiah. Sedikit demi sedikit aku ngerjain tuh soal - soal SBMPTN di buku itu meskipun nggak tau tips dan triknya saat itu. Jujur aku nggak pernah ikut bimbel atau les yang elit, yang biayanya berjuta - juta (like SSC, GO, Primagama, dll). Aku hanya les di bimbel rumahan biasa yang biayanya skitar 150rb rupiah perbulan yang memang sudah aku jalani dari aku kelas 10 semester 2 hingga kelas 12.
Awalnya aku mengetahui PENS itu dari anaknya guruku yang memang setahun di atas ku (dia bukan anak PENS), dia di terima di UB dan menceritakan kalo temenya ada yang diterima di PENS. Katanya ujian untuk masuk PENS itu mudah - mudah dan blaa....bla..bla.. (saat itu aku mengenal PENS hanya sebuah kata saja, belum tau informasi detailnya) Ok, Skip.
Saat itu liburan semester 5 dan awal masuk semester 6 sudah pada masa - masa bingung. berbagai pertanyaan muncul dalam pikiranku Ehh.. "ntar nanti setelah lulus kuliah dimana ya? Ehh.. enaknya kuliah atau kerjanya? temenku ada yang rencana nikah nih.. hahahhaha....". di semester 6, aku baru mengetahui macam - macam jenis perguruan tinggi yan telah dijelaskan oleh guru BK di sekolahku. Ternyata perguruan tinggi itu jenisnya ada Universitas, Politeknik, Akademi, Sekolah tinggi, Institut. Nahh dari situ aku mulai ingat kalo PENS itu termasuk golongan poltek. Akhirnya aku jelajahi yang namanya PENS, seluk beluknya, pengalaman orang yang di terima disana, soal - soal ujiannya, dll. Beberapa minggu berlalu aku baru mengetahui jalur ujian masuk poltek itu namanya UMPN.
Aku lihat soal - soal tahun sebelumnya, menurutku lumayan sih di banding SBMPTN yang bikin mual. Tingkat soalnya jauh lebih mudah dari SBMPTN, bisa dibilang sangat jauh dan masih berbasis dasar menurutku (tapi bukan berarti mudah itu gampang untuk lolos lho ya). banyangkan aja kalo misal kalian anggap soal UMPN itu gampang, bagaimana bila orang lain menganggap lebih gampang?. Ok, skip! dari situ tujuanku sudah terbentuk. Aku ingin diterima di PENS.
Bagaimana dengan perjuangan SBMPTN untuk ke ITS? awalnya aku niat, ada banyak faktor yang memang dapat mengalahkan semangatku. Karena aku ini tergolong orang yang pemalas, aku sangat malas untuk mempelajari hal yang tidak kusukai. So, aku suka hitungan, yang berbau teknologi, sidikit hafalan, jadi aku sangat malas kalo belajar biologi. Nah karena SBMPTN terdapat mapel biologi untuk ujiannya maka dari itu aku kendor di SBMPTN. Alasan lain adalah aku buta Fisika, Yaaa.. Jujur aku sangat buta Fisika dari kelas 10 karena faktor guru, hehe....
Aku sudah mulai mempelajari soal - soal UMPN dari bulan Februari (saat itu ujiannya bulan Juni). Ujian praktek, USBN, UNBK sudah terlewati dan alhamdulillah lancar. Kabar gembira bagiku, aku mendapatkan tiket untuk mendaftar SNMPTN. Ya, aku lolos seleksi 50% sekolah. Dari situ, semangat belajarku mulai kendor mengingat saat itu usai UNBK (harusnya setelah UNBK harus lebih giat belajar untuk persiapan ujian - ujian masuk PTN). Alhasil kelalaianku terbalaskan dengan tidak diterimanya aku di jalur SNMPTN (saat itu aku memilih prodi Sistem informasi dan Teknologi informasi di UB).
Dari peristiwa tidak diterimanya aku di jalur SNMPTN, aku langsung menjadwalkan diri untuk persiapan SBMPTN. Seperti yang aku ceritakan bahwa aku nggak ikut bimbel elit serta saat itu bimbel les ku sudah habis masa pembelajarannya (terakhir 1 minggu sebelum UNBK). Aku belajar semua materi SBMPTN dari pagi, siang malam secara tidak efektif. Mengapa tidak efektif? saat itu aku bingung mana yang harus di pelajari terlebih dahulu? mana yang harus dikerjakan? mana yang .... mana yang.... serta saat itu aku menggunakan sistem kebut semalam yang sangat tidak masuk di otak materi yang aku pelajari sendiri.
Aku hampir menyerah, tak tau arah, alhasil pasrah pada waktunya. Ya, Aku memilih prodi SBMPTN juga asal - asalan, ku pilih prodi sistem informasi UNAIR dan sistem informasi di UNEJ (Jember). Saat ujian pun aku merasakan kurang maksimal dan memang pasrah kepada takdir. SBMPTN usai, Istirahat?? Noo......,, "sebelum aku mendapatkan status diterima aku nggak akan pernah berhenti belajar" itu kata - kata ku untuk melawan malasku. Karena pengumuman SBMPTN masih lama sekitar 2 bulan lagi. Aku belajar untuk menghadapi Ujian kedinasan STIS. Ya intinya semua ujian saat itu aku ikuti.
Seperti pada umumnya orang bilang 'Berusaha dan do'a semaksimal dulu nanti takdir yang menetukan' Nah disitu aku mencari jalan yang memang menjadi tadirku. Setelah Tes Kedinasan STIS berakhir, aku masih terus berlatih soal UMPN yang memang UMPN itu ibarat kartu AS bagiku. Waktu demi waktu berjalan sambil menunggu pengumuman tes kedinasan STIS aku mengasah mapel Fisika mmulai dari nol dan itu skitar 20 hari sebelum UMPN. Saat itu maghrib, setelah melaksanakan sholat maghrib aku berdo'a kalau memang ini jalanku akan aku terima. Aku buka pengumuman di website STIS dan ternyata aku gagal lolos.
Oke dan saatnya kartu As terakhirku yaitu UMPN. Berhari - hari aku latihan soal, karena saat itu bulan Ramadhan jadi waktu belajarku mungkin agak singkat dan tidak bisa full day intinya. Hingga tes UMPN tiba, tanggal 2 Juni 2018. Pagi harinya setelah sholat tahajud, aku berdo'a dan meminta kepada Allah agar di mudahkan saat Ujian nanti. Btw aku memilih prodi di PENS sbb :
1. D4 Teknik Informatika
2. D3 Teknik Informatika
3. D3 Multimedia Broadcasting
4. D3 Teknik Sipil di Polinema (Formalitas aja)
Peserta saat itu cukup banyak yakni sekitar 3.600 yang meningkat daritahun sebelumnya yang hanya 2.300 orang. Aku masuk ruang ujian hingga diperintahkan untuk membuka soal UMPNnya. Bismillahh.... Jebrettt... Langsung kejar waktu untuk mengerjakan yang kubisa lebih dulu. karena Penilaian UMPN benar +4, salah -1, tidak dijawab 0 maka aku berusaha untuk mencari soal yang mudah serta dapat di kerjakan dengan cepat. Soal UMPN PENS terdapat 4 mapel dengan total 100 soal. Matematika 30 soal Fisika 30 soal, B.indo 20 soal, B. inggris 20 soal dengan waktu yang disediakan cukup lama yaitu 150 menit.
Awalnya aku ragu dengan hasil karena saat aku mengerjakan ujiannya, aku merasa kesulitan di bidang B. inggris (karena kemampuanku di bidang tersebut kurang). Setelah tes tulis, ada juga tes bakat artistik yang harus diikuti bagi yang memilih prodi multimedia broadcasting dan teknologi game di PENS. Untuk lebih lanjut mengenai tes bakat artistik kalian bisa klik Tes Bakat Artistik PENS 2018
Pengumuman sebenarnya tanggal 12 Juni 2018, namun karena mepet lebaran akhirnya di majukan menjadi tanggal 9 Juni 2018 pukul 20.00 WIB. Nahh saat itu setelah berbuka puasa aku tertidur, bangun - bangun aku lihat jam sudah menunjukkan 21.00 WIB. 'Waduhh' kelewatan nih pengumumannya... saat hendak lihat pengumuman aku buka smartphoneku sejenak dan ku lihat pesan Whatsapp yang dikirim temanku. 'Waseekk... ketrima MMB rek' Kebetulan temanku mengetahui nomor pesertaku saat itu.
Awalnya aku nggak percaya, ternyata aku cek dengan mata kepalaku sendiri Alhamdulillah aku keterima. Walaupun di terima di pilihan ketiga tapi itu adalah suatu kabar yang sangat gembira bagi orang yag nggak terlalu jenius bisa keterima di poltek negeri sepertiku. Lalu gimana dengan SBMPTNnya? sudah aku buang jauh - jauh dan tidak mengharapkannya. Hehe...
Oke teman - teman, Hehe...cukup panjang ya, kayak cerpen aja. Untuk selanjutnya mungkin akan aku posting di artikel yang berbeda karena ini sudah cukup panjang. Semoga cerita di atas dapat menginspirasi kalian yang akan memperjuangkan cita - cita kalian kedepannya. Ingat!!! Ambil sisi positifnya saja dari ceritaku diatas, jangan tiru yang negatifnya ya...Hehe. Terimakasih telah membaca cerita dalam postinganku kali ini dan sampai jumpa.